Kueren! Tim KeRis Teknologi Manufaktur FT UNEJ Memerkenalkan Mesin Pengupas Kulit Kopi di Desa Panduman, Jelbuk

Tidak ada komentar
Jember, Wirawiri Entertainment-
Salah satu dari tiga tugas utama dosen adalah pengabdian masyarakat. Baru-baru ini, tepatnya tanggal 27 Juli 2023 telah melaksanakan pengabdian ini Tim Kelompok Riset dan Pengabdian Masyarakat Teknologi Manufaktur (KeRis TeMan).  Keris ini beranggotakan lima dosen yaitu Dr. R. Koekoeh Koentjoro Wibowo, Bpk Hari Arbiantara, Bpk Dwi Djumhariyanto, Dr. Danang Yudistiro dan dikomandani Bpk Mahros Darsin, PhD. Semuanya dari Jurusan Teknik Mesin.


Sebagai penguat tim pengabdian telah bergabung juga Ibu Dr. Triana Lindriarti dari Fakultas Teknologi Pertanian. Tanggal tersebut adalah salah satu dari rangkaian agenda sepanjang tahun 2023 dalam rangka implementasi Hibah Desa Binaan yang didapat oleh Tim KeRis TeMan. Pengabdian dalam upaya menjadikan Desa Panduman, kecamatan Jelbuk, Jember sebagai sentra penghasil kopi di Jember.


Pada tahun 2023, upaya tim KeRis TeMan adalah dengan menyediakan mesin pengupas kulit kopi untuk meningkatkan nilai jual produk para petani mitra di Dusun Sumber Candik. Mesin yang dibuat adalah mesin pengupas dua fungsi, yakni dapat mengupas kulit luar dan kulit dalam (kulit tanduk). Normalnya, pengupasan dilakukan oleh dua tahap, kulit luar oleh mesin pulper, kemudian pengupasan kulit dalam dengan mesin huller. 


Tidak ada kendala berarti pada saat penyuluhan karena Bpk Dwi Djumhariyanto sangat fasih bahasa warga yang menjadi mitra pengabdian, Bahasa Madura. Sesuai harapan, para petani telah menyimpan kopi mereka setelah dikeringkan, tidak langsung dijual dalam keadaan basah, atau istilahnya kopi gelondongan. Mereka sangat antusias melihat kedatangan Tim KeRis TeMan yang datang dengan mesin yang mereka harapkan. Bergegas mereka ikut menurunkan mesin. Dan tanpa menunggu, mereka langsung ingin mencoba mesin pengupas kulit kopi ini. Pertama, Tim pengabdian dibantu para mahasiswa memberi contoh cara operasional mesin dan mencoba dua fungsinya sebagai mesin pulper dan mesin huller. Kemudian para petani diberi kesempatan untuk mencoba. Tanpa banyak kesulitan mereka segara menyatu dengan mesin baru ini.


Tim pengabdian berpesan agar mesin digunakan bersama dan dirawat. “Mesin ini harus digunakan bersama dan dirawat bersama. Bantuan mesin ini bukan untuk pribadi namun untuk semua petani kopi di Dusun Sumbercandik” tukas Bpk Djumhariyanto. 


Dalam kesan dan pesannya, warga Sumbercandik yang diwakili oleh Pak Abdurrahman menyampaikan terima kasih. “Sekelangkong se’ benyak atas perhatian warga kampus kepada warga kampong khususnya di dusun Sumbercandik”.(Bob).

Tidak ada komentar

Posting Komentar