Oleh: AKBP dr. Heri Budiono.Sp.U
( Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso Biddokkes Polda Jatim )
Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso merupakan RS Polri yang berlokasi di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur. Dalam melaksanakan tugasnya RS Bhayangkara Bondowoso mengemban Visi Misi yaitu Menyelenggarakan Kedokteran Kepolisian untuk tugas pokok dan fungsi Polri.
Hal ini diwujudkan dalam program kerja Kesehatan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Keskamtibmas), yaitu penerapan ilmu pengetahuan dan kedokteran dalam upaya memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Bentuk pelayanan kegiatan Keskamtibmas yang rutin dilaksanakan adalah pengobatan umum, khitanan, dan penyuluhan kesehatan. RS Bhayangkara Bondowoso Polda Jatim menginisiasi program inovasi Upaya Kesehatan Pesantren dan Tatto Removal dengan tetap menjalankan program yang ada sebelumnya.
Kabupaten Bondowoso memiliki banyak pondok pesantren yang mendominasi kultur masyarakat sehingga diperlukan kegiatan Upaya Kesehatan di lingkungan pesantren. Di Kabupaten Bondowoso terdapat 169 pondok pesantren dengan jumlah santri sebanyak 17.670 dan jumlah guru 1459. Program ini selain berfokus pada , kesehatan, tetapi juga bertujuan sebagai sarana menggalang masyarakat. Pelaksanaan program ini diharapkan dapat menjadi bagian dari strategi optimalisasi pelaksanaan Keskamtibmas dengan menyentuh aspek humanis dan preventif di masyarakat khususnya di lingkungan pondok pesantren. Adapun bentuk pelayanan nya berupa pengobatan, penyuluhan, dan observasi lingkungan pondok pesantren.
Sedangkan program Tatto Removal tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga bertujuan untuk membantu masyarakat yang ingin mengubah citra diri dan terbebas dari stigma sosial yang seringkali dikaitkan dengan tatto. Program ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi pelaksanaan Keskamtibmas dengan menggabungkan intervensi sosial dan kesehatan. Dalam rangka merespons kebutuhan ini, program Tatto Removal di RS Bhayangkara Bondowoso menjadi sarana untuk membantu masyarakat yang ingin menghapus tatto mereka secara aman dan gratis.
Implementasi Proyek Perubahan dibagi dalam 3 jangka waktu yaitu: Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang. Untuk jangka pendek terdapat 2 tahapan utama yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
Tahap Persiapan meliputi: Mengidentifikasi dan merangkul anggota tim efektif, konsultasi dengan mentor, penyusunan Sprint Tim Efektif, dan rapat dengan Tim Efektif, pendaftaran pasien secara offline dan online, dan koordinasi dengan stakeholder.
Adapun selama pelaksanaan Implementasi Jangka Pendek selama 2 bulan Project Leader bersama Tim Efektif telah melakukan 7 kali kegiatan Keskamtibmas di Kecamatan Tenggarang, Ponpes Al Hidayah, Lapas Bondowoso, Polres Bondowoso, Ponpes Darul Quran Al Ghozali, Polresta Banyuwangi, dan Ponpes Lentera Anak Nusantara. Selama kegiatan tersebut berhasil dilakukan pelayanan pengobatan terhadap 135 orang, khitanan 21 orang, Tatto Removal 121 orang dan penyuluhan kesehatan terhadap 388 orang. Selain itu dilakukan pelatihan dan pengembangan kompetensi antara lain Project Leader mengikuti simposium dan workshop “ The 3rd INASAU Meeting, Tim Efektif mengikuti pelatihan online Tatto Removal dan pelatihan metode khitan modern. Selain itu dilakukan Forum Group Dicussion bersama Bid Dokkes Polda Jatim dan jajaran RS Bhayangkara se Jatim. Pada akhir Tahap Pelaksanaan dilakukan Evaluasi Pasca Implementasi dengan kegiatan Survei Kepuasan Online dan Rapat Evaluasi bersama Tim Efektif dan dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram serta media online, informasi mengenai kegiatan Keskamtibmas dapat disebarkan secara luas dan cepat. Selain itu, pemanfaatan situs web resmi rumah sakit untuk menyediakan informasi terkini tentang kegiatan juga sangat penting, termasuk berita, artikel, dan testimoni dari pasien. Kegiatan publikasi juga dapat dilakukan melalui acara langsung, seperti sosialisasi. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi, tetapi juga untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam program Keskamtibmas.
Strategi yang diterapkan meliputi sinergi antara RS Bhayangkara Bondowoso dengan berbagai pemangku kepentingan seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, serta institusi pemerintah lainnya untuk memperluas jangkauan program dan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat. Dengan kolaborasi ini, program ini dapat dimaksimalkan sebagai media penggalangan masyarakat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Bondowoso dengan mengurangi potensi gangguan keamanan.
Dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Instagram serta media online, informasi mengenai kegiatan Keskamtibmas dapat disebarkan secara luas dan cepat. Selain itu, pemanfaatan situs web resmi rumah sakit untuk menyediakan informasi terkini tentang kegiatan juga sangat penting, termasuk berita, artikel, dan testimoni dari pasien. Kegiatan publikasi juga dapat dilakukan melalui acara langsung, seperti sosialisasi. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi, tetapi juga untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam program Keskamtibmas.
Strategi yang diterapkan meliputi sinergi antara RS Bhayangkara Bondowoso dengan berbagai pemangku kepentingan seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, serta institusi pemerintah lainnya untuk memperluas jangkauan program dan meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat. Dengan kolaborasi ini, program ini dapat dimaksimalkan sebagai media penggalangan masyarakat.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Bondowoso dengan mengurangi potensi gangguan keamanan. (Bagus)
Tidak ada komentar
Posting Komentar